saat arus positif mengalir pada rangkaian maka arusnya tidak dapat melewati dioda dan ketika arus negatif mengalir pada rangkaian maka arusnya akan mengalir pada rangkaian ,sehingga pada osiloccope hanya terbaca gelombang sinus dari siklus negatif
clipper negatif
Ketika arus positif mengalir pada rangkaian maka arusnya dapat melewati dioda dan ketika arus negatif mengalir pada rangkaian maka arusnya akan tidak mengalir pada rangkaian karena dihambat oleh dioda ,sehingga pada osiloccope hanya terbaca gelombang sinus dari siklus positif
Analisa prinsip kerja dari clipper berdasarkan percobaan!
Jawab :
Prinsip kerja clipper positif ini adalah, memotong gelombang. Ketika siklus positif dari sumber mengalir melalui rangkaian, arusnya tidak dapat melewati dioda. Sebaliknya, ketika siklus negatif dari sumber mengalir melalui rangkaian, dioda melewatkan aliran arus tersebut, sehingga hanya gelombang sinus dari siklus negatif yang dapat dilihat pada osiloccope.
Analisa gelombang hasil dari rangkaian clipper
Jawab :
Setelah menggunakan osiloskop untuk melihat bentuk gelombang input dan output, dihasilkan gelombang output dengan bagian positif gelombang input terpotong. Ini menunjukkan secara teori dan prinsip kerja bahwa ini benar; gelombang input positif mengalami pemotongan, yang mengakibatkan penurunan Vmax pada gelombang input dan output.
Pada umumnya Prinsip kerja dioda zener sama dengan dioda biasa,namun diode Zener dirancang untuk dapat mengalirkan arus dalam reverse-bias dengan tegangan tertentu yang disebut tegangan Zener. Pada rangkaian forward bias Dioda Zener dihubungkan sama seperti forward bias dalam rangkaian diode biasa, Sedangkan untuk reverse bias dioda zener cukup dengan mebalikkan arah dari dioda zener tersebut.
Analisa prinsip kerja dari dioda zenner berdasarkan percobaan!
Jawab:
a. Forward Bias
Prinsip forward bias dioda zener sama dengan dioda biasa. Setelah mengambil data pada saat melakukan percobaan, di analisa bahwa tegangan dioda relatif konstan meskipun tegangan input meningkat. Sedangkan arus meningkat secara signifikan seiring dengan peningkatan tegangan input.
b. Reverse Bias
Prinsip dari reverse bias dioda zener yaitu dapat mengalirkan arus. Setelah melakukan pengambilan data percobaan, dapat di analisa bahwa tegangan dioda relatif konstan yang sama dengan tegangan zener ketika tegangan input melewati batas tegangan zener. Sedangkan arus meningkat seiring peningkatan tegangan input.
Prinsip kerja dari reverse bias diode adalah, disaat sumber negatif dihubungkan ke anoda /dan positif sumber dihubungkan ke katoda, maka elektron dari katoda akan bergerak ke terminal positif dan hole dari p area akan bergerak ke terminal negatif maka hole dan elektron akan bergerak ke sisi berlawanan sehingga terjadilah pelebaran depletion layer di tengah-tengah pn junction dan arus tidak dapat menembusnya dan tegangan pada dioda meningkat
1. Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada rangkaian reverse bias
Jawab :
Setelah melakukan percobaan praktikum, dapat dianalisa bahwa nilai arus untuk reverse bias yaitu bernilai nol. karena pada dioda reverse bias terjadi pelebaran depletion layer sehingga hambatan pada dioda menjadi tak terhingga. Untuk nilai tegangan dioda yaitu hampir sama dengan variasi tegangan input yang di masukkan.
Prinsip Kerja dari dioda forward Bias yaitu di saat sumber arus positif dihubungkan ke kutub anoda (Kutub positif dioda) dan negatif sumber dihubungkan ke katoda maka elektron dari n area/katoda akan bergerak ke terminal positif dan hole dari p area akan bergerak ke terminal negatif maka terjadi polarisasi arus sehingga adanya arus yang mengalir. Ini menandakan dioda aktif.
1. Analisa pengaruh tegangan input terhadap tegangan dan arus pada rangkaian forward bias
Jawab :
Setelah melakukan praktikum percobaan dapat di analisa bahwa tegangan dioda akan relatif konstan meskipun tegangan input meningkat. Sedangkan arus akan meningkat signifikan seiring dengan peningkatan tegangan input yang melebihi tegangan ambang batas dioda sesuai dengan hukum ohm.
Non-Inverting Adder merupakan konfigurasi rangkaian elektronik yang dirancang untuk menjumlahkan beberapa sinyal tegangan input dengan cara yang memperkuat hasilnya. Prinsip kerjanya adalah menerima beberapa sinyal tegangan masukan dan menghasilkan output yang merupakan jumlah dari sinyal-sinyal tersebut dengan penguatan tertentu.
1. Rata-Rata Tegangan Masukan
Konsep utama dari Non-Inverting Adder adalah mengambil rata-rata dari tegangan masukan yang diterimanya. Dalam rangkaian ini, nilai Vm (nilai tegangan masukan) ditentukan oleh setengah dari total tegangan input yang diterima (V1+V2/2), karena R1 dan R2 memiliki nilai yang sama besar.
2. Penguatan (Gain)
Nilai output diperkuat dengan menggunakan nilai gain yang dihitung berdasarkan rumus: AV = (Rf/Rin + 1). Di mana Rf adalah resistor umpan balik dan Rin adalah nilai resistor yang terhubung ke input. Nilai penguatan ini memberikan indikasi seberapa banyak sinyal akan diperkuat sebelum menjadi output.
3. Aliran Tegangan
Saat tegangan input (V1 dan V2) mengalir melalui R1 dan R2, mereka bertemu di titik Vm yang mewakili rata-rata tegangan masukan. Vm kemudian dialirkan ke kaki non-inverting op-amp dan menuju ke Vout. Dari Vout, tegangan mengalir ke Rf dan Rin pada kaki inverting op-amp, dan kemudian arus dialirkan ke ground.
4. Perhitungan Output
Untuk menghitung nilai output dari Non-Inverting Adder, digunakan rumus yang mempertimbangkan penguatan (AV) dengan membagi nilai Rf dengan Rin ditambah satu. Nilai output yang dihasilkan oleh rangkaian ini merupakan hasil dari penjumlahan sinyal-sinyal input yang telah diperkuat.
Prinsip kerja Non-Inverting Adder memiliki perbedaan dengan inverting adder yaitu pada hasil output yang tidak invers atau bernilai sama (sama sama positif atau negatif) dan tidak terjadi beda fasa. rumusnya yaitu
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder non inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan !
Jawab :
mirip dengan inverting amplifier , Adder Inverting Amplifier menggabungkan atau menjumlahkan nilai dari tegangan yang masuk. Berdasarkan data dan jurnal percobaan, diperoleh nilai Rf 2ok ohm dan nilai R 10k, sehingga diperoleh gain atau penguatan 3v.
Pada percobaan, didapatkan Vout dengan menggunakan multimeter. Multimeter disambungkan ke V01, dan satu lagi disambungkan ke ground pada kaki yang tidak berubah. maka outputnya akan bernilai positif ketika nilai inputnya positif dan sebaliknya. Ini disebabkan oleh prinsip kerja Adder Inverting yang tidak sefasa dan dapat berbalik 180 derajat.
2. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan, berikan alasannya!
Jawab :
Data perhitungan di atas hanya memiliki perbedaan kecil jika dibandingkan dengan data percobaan. Oleh karena itu, karena data percobaan dan data perhitungan sama, percobaan dianggap berhasil.
Rangkaian adder inverting amplifier adalah rangkaian penjumlah tegangan input yang dasarnya adalah rangkaian inverting. Nilai ouput yang dihasilkan oleh rangkaian ini adalah total jumlah dari nilai input yang masuk ke dalam rangkaian.
Besarnya penjumlahan nilai input tersebut akan bernilai negatif karena penguat operasional akan mengalami invers. Besarnya penguatan tegangan (Av) tiap sinyal input mengikuti perbandingan Rf dan resistor masing-masing inputan. Pada gambar diatas, besarnya output yang dihasilkan dari rangkaian dirumuskan sebagai berikut :
Prinsip kerja pada percobaan ini yaitu nilai tegangan input yang diberikan (V1 dan V2) akan mengalir melewati resistor input masing-masing (R1 dan R2) menuju ke satu titik yang disebut Vm. Vm tersebut akan diumpan masuk ke kaki inverting op amp dan Rf menuju ke Vout. Nantinya arus dari op amp akan menuju ke ground yang terletak pada kaki non inverting. Rangkaian adder inverting ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal pengeluaran merupakan hasil penguatan dari penjumlahan sinyal masukkannya. Ciri khusus lainnya yaitu terletak pada sinyal keluaran yang dihasilkan, dimana sinyal keluaran akan membalik dan memiliki beda fasa sebesar 180 derajat dari sinyal input.
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian adder inverting amplifier berdasarkan nilai yang didapatkan dari percobaan.
Jawab :
Rangkaian adder inverting amplifier digunakan untuk menambah tegangan masukan pada rangkaian, sehingga keluaran yang ideal adalah penjumlahan dari masukan-masukan tersebut
dari uji coba yang telah dilakukan, dengan nilai R1 dan R2 sebesar 10k ohm, Rf sebesar 20k ohm, tapi pada saat praktikum didapat hambatan 19,57 k ohm.
di percobaan 1,
V1=-2,03 V dan V2=0,995 V menghasilkan Vout sebesar 3,981 V. Hasil Vout berupa positif dikarenakan V1+V2 = -1,035 dan di kali gain =-1,957 maka akan menghasilkan nilai positif dan rangkaian inverting memiliki beda fasa 180 derajat dari input.
pada percobaan 2,
V1=1,021 V dan V2=3,026 V menghasilkan Vout sebesar -2,011 V. Hasil Vout berupa positif dikarenakan V1+V2 = 4,047 dan di kalikan gain -1,957 maka akan menghasilkan nilai negatif dan rangkaian inverting memiliki beda fasa 180 derajat dari inputnya.
Rangkaian adder inverting amplifier ini terdiri dari 2 sumber tegangan yang outputnya adalah hasil penjumlahan dari 2 sumber tegangan lalu dikalikan dengan gain. Prinsip kerja pada percobaan yaitu tegangan input V1 dan V2 akan mengalir masuk ke R1 dan R2 menuju ke satu titik yang disebut titik Vm. Vm merupakan nilai rata-rata masukkan tegangan dalam rangkaian. Tegangan tersebut akan diteruskan menuju kaki non inverting op amp, dan menuju ke Vout. dari Vout, tegangan akan mengalir ke Rf menuju ke Rin yang ada pada kaki Inverting op amp. Selanjutnya, arus akan diteruskan ke ground.
2. Bagaimana perbandingan antara nilai perhitungan dengan pengukuran dan jika terjadi perbedaan berikan alasannya.
Jawab :
Berdasarkan data perhitungan dengan data hasil pengukuran yang didapatkan dalam percobaan, didapati hambatan 19,57 k ohm. Lalu R1 dan R2 pada rangkaian bernilai sama yaitu 10k ohm maka gain atau penguatannya pada rangkaian adder inverting ini - Rf/Rin = - 19,57k/10k = -1,957.
Nilai perhitungan dan hasil pengukuran terlihat berbeda. Pada percobaan 2, nilainya seharusnya negatif karena penjumlahan tegangannya menghasilkan hasil positif, tetapi pada percobaan lain, nilainya berbeda dari hasil pengukuran. Hal ini disebabkan oleh praktik yang kurang teliti.