Modul II
PWM, ADC, dan Interupt
1. Pendahuluan [Kembali]
2. Tujuan [Kembali]
- Memahami prinsip kerja PWM pada mikrokontroler
- Memahami prinsip kerja ADC pada mikrokontroler
- Menggunakan PWM dan ADC pada Arduino
4. Dasar Teori [Kembali]
Sinyal Digital merupakan jenis sinyal diskrit, karena tidak setiap waktu memiliki nilai yang berbeda, pada sinyal digital digambarkan seperti sinyal kotak, sinyal digital hanya mengenal dua keadaan yaitu 0 atau 1, hidup atau mati.kembali pada pembahasan judul artikel, yaitu membuat simulasi arduino membaca ADC. kita akan menggunakan potensiometer yang berfungsi sebagai pembagi tegangan sehingga tegangan yang masuk ke pin Analog Arduino dapat kita atur dan dapat di rubah. data yang masuk dari potensiometer berupa tegangan akan tetapi data yang di proses oleh arduino sendiri yaitu bilangan ADC. rumus untuk menentukan nilai ADC berdasarkan tegangan yang masuk sebagai berikut :
ADC = (Vin / Vreff) x 1023
- Timer0, 8 bit, digunakan untuk function seperti delay(), millis(), dan micros(), dengan mengubah konfigurasi Timer0 akan mempengaruhi function lainnya
- Timer1, 16 bit, biasa digunakan untuk aplikasi terkait motor servo
- Timer2, 8 bit, function tone() menggunakan Timer2
- delay(), digunakan untuk tundaan eksekusi baris program selanjutnya dalam millisecond
- delayMicroseconds(), digunakan untuk tundaan eksekusi baris program selanjutnya dalam microseconds
- millis(), digunakan sebagai pewaktu internal yang (bila tanpa terminate bersyarat) akan terus berjalan hingga terjadi overflow (kembali ke nilai 0) dengan unit dalam millisecond, untuk board Arduino Uno nilai millis() akan terus berjalan hingga sekitar 50 hari
- micros(), digunakan sebagai pewaktu internal yang (bila tanpa terminate bersyarat) akan terus berjalan hingga terjadi overflow (kembali ke nilai 0) dengan unit dalam microsecond, untuk board Arduino Uno nilai millis() akan terus berjalan hingga sekitar 70 jam
- TCCRx (Timer/Conter Control Register), dengan x adalah nomor, berikut ini adalah register apa saja yang digunakan untuk timer.
- TCCRx (Timer/Conter Control Register), dimana prescaler dapat dikonfigurasi disini sekaligus mode operasi timer
- TCNTx (Timer/Counter Register), dimana nilai timer disimpan, merupakan register pencacah mulai dari 0 hingga nilai maximum
- OCRx (Output Compare Register), untuk membandingkan OCR yag diberikan dengan nilai TCNT
- ICRx (Input Capture Register), hanya tersedia untuk timer 16 bit, menerima data timer
- TIMSKx (Timer/Counter Interrupt Mask Register), digunakan untuk menjalankan atau mematikan timer interrupt
- TIFRx (Timer/Counter Interrupt Flag Register), menandakan timer interrupt hasil operasi timer
- Menentukan frekuensi pembagi, misal 2 Hz
- Mengetahui frekuensi kerja Arduino, yakni 16 MHz
- Mengetahui prescaler timer, 256 untuk 8 bit, 65536 untuk 16 bit
- Membagi nilai frekuensi kerja Arduino (16 MHz) dengan prescaler (256), hingga diperoleh hasil 62500
- Membagi hasil tersebut (62500) dengan frekuensi ditentukan (2 Hz), hingga diperoleh hasil 31250
- Memastikan bahwa hasil tersebut dapat digunakan dengan membandingkannya nilai maximum prescaler, bila nilai tersebut lebih kecil (dalam hal ini 31250 lebih kecil dari 65536), maka hasilnya tersebut valid, bila tidak valid gunakan nilai prescaler yang lebih besar
- Arduino pin 5 dan 6, dikendalikan oleh Timer0
- Arduino pin 9 dan 10, dikendalikan oleh Timer1
- Arduino pin 3 dan 11, dikendalikan oleh Timer2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar